Merinding! Sekilas Foto Ini Menunjukan Seorang Pria Sebelum di Eksekusi Mati. Tapi Ternyata Cerita Dibaliknya Sangat Tragis dan Pedih. Selengkapnya...
Foto hitam putih ini menunjukan Seorang Jenderal Nguyễn Ngọc Loan (Kepala Kepolisian Vietnam Selatan) mengarahkan pistolnya ke seorang narapidana Vietkong Nguyễn Văn Lém di kepala.
Peristiwa tersebut di dokumentasi oleh fotografer Eddie Adams, yang langsung menyebarkan foto tersebut ke seluruh dunia dan menjadi simbol dari kebrutalan perang Vietnam pada tahun 1968. Hasil jepretan Adams ini mendapatkan Pulitzer Prize di tahun 1969.
Lém adalah seorang komandan dari sebuah grup pembunuh Vietkong yang di hari itu menargetkan para perwira Polisi Nasional Vietnam Selatan beserta keluarganya.
Lém akhirnya berhasil ditangkap dan meninggal di tangan pihak kepolisian.
Namun, foto tersebut menjadi mimpi buruk Jenderal Nguyễn Ngọc Loan. Waktu itu, orang-orang hanya melihat foto itu dan tidak mengerti alasan dibaliknya. Orang-orang mengenal Loan sebagai seorang pembunuh, walau sebenarnya Lem lah yang telah merenggut banyak nyawa orang sehingga harus di eksekusi.
Akhirnya, kehadirannya tidak diinginkan di mana-mana. Bahkan Loan juga pernah ditolak dari sebuah Rumah Sakit Veteran. Lebih parahnya lagi, ia juga pernah diusir dari Amerika Serikat dan restoran keluarganya juga terpaksa di tutup karena pelecehan dari penduduk.
Adams menyesal telah menyebar foto itu, katanya kalau waktu bisa diulang kembali, dia tidak akan mempublikasikan foto tersebut, "ada dua orang yang meninggal di foto ini. Satu karena peluru, satu lagi karena fotoku."Adams mengatakan bahwa foto adalah senjata yang paling kuat di dunia. Walaupun foto tidak bisa berbohong, tapi satu foto tidak bisa mengartikan segalanya.
Sobat Cerpen, jangan lupa bahwa setiap cerita selalu ada dua sisi. Sebelum menilai, dengarlah. Sebelum mendengar, lihatlah. Kita punya dua mata dan juga dua telinga untuk memahami. Jangan terlalu cepat menilai karena terkadang apa yang kita lihat bukan apa yang sebenarnya terjadi.
Sumber: Looker
Peristiwa tersebut di dokumentasi oleh fotografer Eddie Adams, yang langsung menyebarkan foto tersebut ke seluruh dunia dan menjadi simbol dari kebrutalan perang Vietnam pada tahun 1968. Hasil jepretan Adams ini mendapatkan Pulitzer Prize di tahun 1969.
Lém adalah seorang komandan dari sebuah grup pembunuh Vietkong yang di hari itu menargetkan para perwira Polisi Nasional Vietnam Selatan beserta keluarganya.
Lém akhirnya berhasil ditangkap dan meninggal di tangan pihak kepolisian.
Namun, foto tersebut menjadi mimpi buruk Jenderal Nguyễn Ngọc Loan. Waktu itu, orang-orang hanya melihat foto itu dan tidak mengerti alasan dibaliknya. Orang-orang mengenal Loan sebagai seorang pembunuh, walau sebenarnya Lem lah yang telah merenggut banyak nyawa orang sehingga harus di eksekusi.
Akhirnya, kehadirannya tidak diinginkan di mana-mana. Bahkan Loan juga pernah ditolak dari sebuah Rumah Sakit Veteran. Lebih parahnya lagi, ia juga pernah diusir dari Amerika Serikat dan restoran keluarganya juga terpaksa di tutup karena pelecehan dari penduduk.
Adams menyesal telah menyebar foto itu, katanya kalau waktu bisa diulang kembali, dia tidak akan mempublikasikan foto tersebut, "ada dua orang yang meninggal di foto ini. Satu karena peluru, satu lagi karena fotoku."Adams mengatakan bahwa foto adalah senjata yang paling kuat di dunia. Walaupun foto tidak bisa berbohong, tapi satu foto tidak bisa mengartikan segalanya.
Sobat Cerpen, jangan lupa bahwa setiap cerita selalu ada dua sisi. Sebelum menilai, dengarlah. Sebelum mendengar, lihatlah. Kita punya dua mata dan juga dua telinga untuk memahami. Jangan terlalu cepat menilai karena terkadang apa yang kita lihat bukan apa yang sebenarnya terjadi.
Sumber: Looker
