Mengharukan! Demi Melihat Wajah Bayi-bayinya Saat Berusia 18 Tahun. Ibu yang Sudah Sekarat Ini Rela Lakukan Hal Mengejutkan Ini...

"Tahun ini tiga anak kembarku berusia 4 tahun. Siapa yang bisa menggambarkan anakku saat berusia 18 tahun? Istriku sangat ingin melihat mereka pada saat itu, tapi aku tidak yakin dia bisa sampai pada hari itu…"



8 Maret 2015,Profil untuk tiga anak kembarku yang dapat dari gambaran yang ada di weibo, menarik perhatian dari para netizen. Orang yang memposting bernama Xu Xuan, berusia 31 tahun dan dia adalah seorang pelatih fitness di Shenzhen, dan istrinya lebih mudah dari dia 1 tahun, Yang Li yang juga adalah seorang pelatih fitness. Tapi apa yang sebenarnya terjadi dengan istrinya? Kenapa tidak bisa melihat anaknya saat dewasa nanti ya?

Yang Li berkata kepadaku :
Kalau, aku memiliki umur pendek, aku akan tetap bahagia; 12 Juni 2010 adalah awal kebahagiaanku.

Aku dan Xu Xuan sungguh berjodoh, dimulai dari Shenzhen, di sebuah tempat fitness. Dia adalah seorang pelatih dan aku adalah member, kisah kami pun dimulai dari sini. Karena aku yang sangat suka fitnesss, aku pun akhirnya menjadi pekerja paruh waktu sebagai pelatih.

Setegah tahun setelah itu, 12 Juni 2016, kami menikah dan tidak berapa lama aku hamil. Kami pun memikirkan satu nama untuknya : Xu Zi Yang, yang artinya adalah anak dari Xu Xuan dan Yang Li. Siapa Sangka, anak kami tidak hanya satu, melainkan tiga! Oh my God!

(Usia 0 tahun)
Aku berhenti dari pekerjaanku dan kembali ke rumah di provinsi Gansu. Saat itu usia kehamilanku sudah 35 minggu, dan aku masih melakukan pekerjaan rumah, yang akhirnya mengharuskanku untuk dibawa ke rumah sakit karena sakit perut.
Bayiku kekurangan oksigen! Tidak berpikir panjang, segera dilakukan operasi. Tidak lama setelah itu, tiga anak kembarku lahir. Sambil tersenyum aku berkata : "Anakku sayang, kamu adalah tiga bersaudara!"

14 Desember 2011, adalah hari yang sangat indah.

(100 Hari) Kembali ke Shenzhen. Tidak bisa tidur seharian, bayiku tersenyum dan aku menciumnya berkali-kali. Bulan ini, adalah bulan yang sibuk dan juga membagiakan. Aku dan Xu Xuan berdiskusi mengenai nama ketiga anakku, yang pertama adalah Xu Yi Yang (Yi Yi), dua lainnya adalah Xu Zi Yang (Zai Zai), dan Xu Fei Yang (Fei Fei).

Setelah bulan itu, tangan kananku mulai bermasalah. Awalnya aku kira itu hanya karena kelelahan dan kekurangan darah, dokter juga berkata hal ini bisa disebabkan karena saat kehamilan ada saraf yang tidak benar dan menyuruhku istirahat.

(Usia 1 Tahun) Setiap hari Xu Xuan memijat tangan kananku, tapi tidak membaik juga, malah tangan kiriku menjadi gemetaran, dan rambutpun tidak bisa diikat. Aku memiliki perasaan yang tidak enak, Xu Xuan kemudian mengajakku ke Beijing untuk melakukan penyembuhan. Aku merasa semua ini adalah mimpi buruk, yang dengan cepat mengambil kebahagiaanku.

"Ayo pergi foto keluarga, setelah itu pergi ke dokter di Beijing!" Aku berkata ke Xu Xuan.

Agustus 2012, Rumah Sakit Umum Angkatan Laut.
Sebuah istilah yang asing untukku:  amyotrophic lateral sclerosis (suatu penyakit penurunan fungsi pada sel saraf motorik yang berkembang dengan cepat dan disebabkan oleh kerusakan sel saraf.)
Kami pulang dan mengecek, kami pun sangat kaget. Dan aku berpikir, "Tidak ada aku, bagaimana anak-anak dan suamiku?"

Sponsored Ad


(Usia 2 Tahun) Aku hanya bisa melihat anak-anakku digendong oleh orang lain. Karena penyakitku dengan cepat menggerogoti tubuhku.

Tidak sampai 3 bulan, kedua tanganku sudah tidak bisa mengangkat barang, tenaga untuk menggendong bayi pun juga tidak ada. Aku merasa tubuhku perlahan-lahan seperti "beku".

Xu Xuan membawaku lagi ke dokter, juga membawa nenek, mama, dan ketiga anak kami. Dia berkata, keluarga dalah dimana keluarga itu berkumpul.

(Usia 3 Tahun) Yi Yi sudah bisa memegang bolpen, Zai Zai sudah bisa memakai celana, Fei Fei sudah bisa memukul… Aku melihat perkembangan mereka, yang membuatku senang juga sedih. Karena, aku bukanlah orang yang bisa menuntun mereka untuk bertumbuh.

Sepanjang hari, aku hanya bisa berbaring di kasur, dan membiarkan anak-anakku bermain sendiri. Dan aku hanya bisa tersenyum saja.

Dengan cepat anak-anakku sudah tumbuh besar. Setiap hari Xu Xuan memijatku. Dan dia bertanya : "Sudah membaik kah?" Tapi aku hanya bisa menggangukkan kepala.

Rumah Sakit Shanghai Huashan, Rumah Sakit Universitas Zhujiang, Rumah Sakit Beijing Union.. Dua tahun sudah berlalu, aku berkata ke Xu Xuan : "Jika suatu hari nanti aku sudah tiada, kamu harus mencari ibu yang baik untuk anak-anak kita.." Dan Xu Xuan membalasku : "Li Li, kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Pertama, tidak akan ada hari itu; Kedua, jika hal itu benar-benar terjadi, aku seorang diri bisa merawat anak-anak." Aku pun menangis terharu mendengarnya.

November 2014, Xu Xuan menyadari aku ingin foto pernikahan di pantai. Hari itu langit biru, laut juga sangat bersih. Yang paling membuatku terharu kata-kata yang dia katakan, bukan "Aku sayang kamu", bukan "Aku selalu ada", tapi "Aku akan menemanimu"!


(Usia 4 Tahun)
Desember 2014, kabar buruk muncul. Ayah yang baru berusia 58 tahun meninggal di rumah kami di Baijin. Hal ini membuatku semakin takut menghadapi hari-hariku.

Di hari ini, Xu Xuan merekam harapanku: "Untuk anak-anakku, saat kalian sudah masuk sekolah, ingat untuk selalu jadi anak baik ya. Saat akan menikah, ingat cari perempuan yang lebih tinggi dari mama… Anakku, mama sangat ingin melihat kalian saat bermain di lapangan basket… tapi, kalau mama tidak memiliki kesempatan itu, kalian harus saling menjaga, jangan merepotkan papa, dan baik sama semua orang…"

(X Tahun ke Depan) Tahun 2014 akhir, kisah kami makin banyak orang yang mengetahuinya, hingga terkumpul 150.000 yuan untuk biaya operasi.
Maret 2015, aku ditemani Xu Xuan pergi ke rumah sakit di Beijing dan operasi transplantasi berhasil dilakukan. Ini masih permulaan, karena setiap tahunnya aku masih perlu melakukan operasi 2 kali lagi.
Suatu hari saat di rumah sakit, Xu Xuan tiba-tiba menunjukkan foto dan memberitahu gambaran anak-anakku di masa depan. Yang membuatku terharu adalah, Universitas Xi'an Jiaotong Institut Penelitian Robot secara khusus membuatkan kami gambaran perkembangan anak-anak kami.

Banyak netizen yang antusias yang juga mencoba menggambarkan anak-anakku saat dia dewasa. Cahaya luar menembus melalui kaca jendela, aku pun menutup mata dan membiarkan pikiranku berlari-lari.

Sungguh, memori yang indah akan selalu tersimpan di hati ini.

Sekarang aku sudah berubah. Impian masa laluku adalah melihat anak-anakku bertumbuh. Sekarang, aku tahu aku salah! Demi anak-anakku, aku akan sehat kembali dan tidak membiarkan mereka kesepian.

Jadi, aku harus terus berjuang!  Jadi, sayangku, ayo kita berjuang untuk mukjizat hidup!

Ini adalah kisah tentang keluarga yang sungguh mengharukan, karena dukungan dari para netizen membuat mereka pantang menyerah dan berjuang. Semoga mereka benar-benar bisa mewujudkan keinginannya itu.

Sumber : pixpo

Postingan populer dari blog ini

Merebak Fenomena Kerdus Alias Kerudung Dusta. Begini Penjelasan Dalam Islam...

Ibu Mertua Belikan Mobil untuk Kakak Ipar Sementara Kami Hanya Rice Cooker. Begitu Dibuka Malah Bikin Tambah Nangis Terisak-isak...

Mendadak Kaya Dalam Semalam. Keluarga Miskin Ini Rumahnya Dibeli Seharga 1.5 Triliun! Selengkapnya...