Terungkap! Suku Pedalaman Ini Bertahan Hidup dengan Memakan Monyet. Para Ahli Juga Menemukan Rahasia Tersembunyi Ini. Selengkapnya...
Kehidupan di hutan yang masih sangat primitif dan harus bertahan hidup dengan berburu tampaknya sangat asing dan aneh bagi orang-orang yang tinggal di kota. Tapi hal ini sudah menjadi hal yang biasa dan kehidupan sehari-hari bagi bangsa primitif yang tinggal di pedalaman hutan Equador. Lingkungan yang tidak memiliki toko-toko ataupun makanan cepat saji membuat suku primitif ini harus bertahan hidup dengan berburu. Masih dengan senjata yang sangat primitif, mereka berburu monyet, babi hutan, dan binatang lainnya untuk bertahan hidup.
Suku yang dikenal dengan nama suku Huaorani ini berburu monyet dengan memanjat pohon dan "menembakkan" bambu beracun.
Bagi mereka yang sangat cekatan, berburu monyet, babi hutan, kelinci, dan burung sama gampangnya.
Pemburu yang baru pulang ke desa mereka disambut dengan baik oleh wanita dan anak-anak.
Suku Huaorani ini memiliki jumlah yang tidak kurang dari 4.000 orang. Bukan jumlah yang banyak dan di masyarakat yang sedikit ini, para pria bertugas untuk berburu dan wanita bertugas untuk menjaga anak-anak.
Sampai hari ini di pedalaman hutan Ekuador ada 300 jenis monyet dan semuanya masih hidup damai tanpa terancam punah.
Karena sering memanjat pohon, orang-orang dari suku Huaorani memiliki kaki yang datar. Selain itu karena pernikahan keluarga banyak dilakukan, tidak sedikit orang-orang yang berjari kaki 6 ada di masyarakat ini.
Selain monyet, mereka juga berburu burung beo!
Pete Oxford, salah 1 fotografer terkenal pernah berkunjung ke tengah-tengah masyarakat ini dan disambut dengan baik!
Anak-anak yang melihat ibu mereka memanggang babi hutan.
Kerajinan-kerajinan dari hasil buruan seperti ini sesekali dijual pada pengunjung supaya mereka bisa mendapat uang.
Anting-anting dan perhiasan dari tulang juga mereka buat dan pakai!
Beberapa foto ini diabadikan oleh Pete untuk diperlihatkan pada anak-anaknya nanti.
Sebenarnya di dunia ini masih banyak suku-suku pedalaman yang hidup di tengah-tengah hutan dan hidup secara primitif. Bahkan sampai hari ini, masih banyak suku-suku pedalaman yang tidak pernah mengecap rasanya teknologi...
Sumber: Bomb
Suku yang dikenal dengan nama suku Huaorani ini berburu monyet dengan memanjat pohon dan "menembakkan" bambu beracun.
Bagi mereka yang sangat cekatan, berburu monyet, babi hutan, kelinci, dan burung sama gampangnya.
Pemburu yang baru pulang ke desa mereka disambut dengan baik oleh wanita dan anak-anak.
Suku Huaorani ini memiliki jumlah yang tidak kurang dari 4.000 orang. Bukan jumlah yang banyak dan di masyarakat yang sedikit ini, para pria bertugas untuk berburu dan wanita bertugas untuk menjaga anak-anak.
Sampai hari ini di pedalaman hutan Ekuador ada 300 jenis monyet dan semuanya masih hidup damai tanpa terancam punah.
Karena sering memanjat pohon, orang-orang dari suku Huaorani memiliki kaki yang datar. Selain itu karena pernikahan keluarga banyak dilakukan, tidak sedikit orang-orang yang berjari kaki 6 ada di masyarakat ini.
Selain monyet, mereka juga berburu burung beo!
Pete Oxford, salah 1 fotografer terkenal pernah berkunjung ke tengah-tengah masyarakat ini dan disambut dengan baik!
Anak-anak yang melihat ibu mereka memanggang babi hutan.
Kerajinan-kerajinan dari hasil buruan seperti ini sesekali dijual pada pengunjung supaya mereka bisa mendapat uang.
Anting-anting dan perhiasan dari tulang juga mereka buat dan pakai!
Beberapa foto ini diabadikan oleh Pete untuk diperlihatkan pada anak-anaknya nanti.
Sebenarnya di dunia ini masih banyak suku-suku pedalaman yang hidup di tengah-tengah hutan dan hidup secara primitif. Bahkan sampai hari ini, masih banyak suku-suku pedalaman yang tidak pernah mengecap rasanya teknologi...
Sumber: Bomb