Ternyata! Buku Cerita Yang Banyak Gambarnya Malah Bikin Anak Lebih Bodoh. Alasannya Cek Disini...

Si kecil belum pernah jadi orang dewasa. Karenanya, hal-hal kecil yang kita - orang dewasa - anggap sepele, itu sangat berarti buat mereka. Coba tanyai saja anak balita, mau pilih rumah atau sekantong permen, pasti jawabnya permen.

Dan bicara soal hal sepele yang sangat berharga buat anak-anak, salah satunya adalah story time. Kita yang udah gede, pasti nganggap kalau cerita Cinderella, Putri Salju, dll, itu membosankan. Kita udah hafal kisahnya di luar kepala. Tapi nggak begitu sama anak-anak, walau mereka mungkin pernah mendengarnya, entah gimana kisah dongeng semacam itu tetap saja memikat di mata mereka.

Nah soal story time nih, biasanya kan kita nyesuain tuh model bukunya. Buat anak balita, biasanya kita akan memilihkan buku yang banyak gambarnya, dan sedikit tulisannya. Itu supaya mereka nggak bosan aja pas baca. Kan lebih menarik kalau banyak gambarnya, ya nggak?!

Tapi, menurut penelitian dari Universitas Sussex, buku yang memuat lebih dari 1 gambar dalam tiap halamannya, justru bisa bikin anak 「bodoh」. Buku semacam ini didapati hanya akan membuat perbendaharaan kata anak jadi terbatas.

Lain halnya dengan buku yang setiap 2 halaman cuma memuat 1 gambar aja, buku jenis ini justru yang bisa bikin anak belajar bahasa atau kata-kata  2 kali lebih banyak.


Dan kalau misalnya ada 2 gambar sekaligus di halaman yang sedang dibaca, maka orang tua yang sedang bercerita perlu nunjukkin gambar mana yang ia maksud supaya anak nggak salah tangkap. Misalnya nih, di halaman itu ada gambar rusa dan kijang. Waktu cerita kali itu masih sampai ke rusa, belum masuk ke kijang. Nah pas sebut kisah tentang rusa, maka orang tua perlu nunjukkin "ini lho gambar rusa". Anaknya diarahin supaya tahu kalau gambarnya rusa itu kayak gini (rusa) bukan yang itu (kijang). Oleh karenanya anak yang masih kecil sebaiknya selalu didampingi pas membaca agar mereka tahu, topik yang mereka baca itu yang mana gambarnya.

Dan untuk memaksimalkan proses belajar anak soal bahasa, Zoe Flack selaku pemimpin penelitian ini juga nyaranin,"ceritanya jangan lama-lama biar anak nggak bosan dan 『mual』 oleh banyaknya kata-kata baru yang ia pelajari . Story time-nya sebentar juga nggak apa, yang penting anaknya dapat informasi yang tepat." Gitu ya mom?!

Sumber: Dailymail

Postingan populer dari blog ini

Merebak Fenomena Kerdus Alias Kerudung Dusta. Begini Penjelasan Dalam Islam...

Ibu Mertua Belikan Mobil untuk Kakak Ipar Sementara Kami Hanya Rice Cooker. Begitu Dibuka Malah Bikin Tambah Nangis Terisak-isak...

Mendadak Kaya Dalam Semalam. Keluarga Miskin Ini Rumahnya Dibeli Seharga 1.5 Triliun! Selengkapnya...