Kejam! Hanya Karena Minta Rincian Biaya Sekolah Bocah Ini Dikeluarkan Dari Daftar Siswa Baru. Selengkapnya...

Bocah bernama Vincero dikeluarkan dari daftar nama siswa baru di SDN 016 Proklamasi, Sungai Pinang Dalam, Samarinda, Kaltim, lantaran kedua orangtuanya melaporkan pungutan yang dilakukan sekolah.

Ayahnya, David, bekerja sebagai penjual mainan. Sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga. Ibu Vincero, Marwah Baco bercerita, ini bermula saat anaknya dinyatakan lulus seleksi penerimaan siswa baru dan harus membayar uang Rp 830.000.

Bagi keluarga Vincero, jumlah uang tersebut sangat besar. Mereka harus berhutang agar Vincero bisa sekolah. Namun setelah membayarkan uang tersebut, Vincero hanya diberi kuitansi tanpa rincian pembayaran.
"Saya tanya, mana rinciannya pada kepala sekolah. Kepalanya jawab, itu ada kuitansi saja, enggak ada rincian-rincian," ujarnya.

Kedua orangtua Vincero akhirnya mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Samarinda. Di sana mereka menceritakan pembayaran uang pungutan yang tidak transparan dan jawaban ketus dari kepala SDN 016 Sungai Pinang. Mereka pun dijanjikan anaknya akan diterima sekolah.

Harapan itu berbanding jauh dari fakta yang ada. Senin (17/7), nama Vincero tidak terdaftar di semua kelas yang diisi murid baru. Pihak sekolah tidak mau menampung Vincero lantaran kedua orangtuanya kerap mendatangi Dinas Pendidikan.
"Kami ketemu dengan Ibu Kepala Sekolahnya. Dia nanya begini, ngapain kamu ke Dinas Pendidikan. Buat apa nanya-nanya masalah rincian uang sekolah ke Dinas. Saya yang berhak di sini, saya kembalikan uangmu dan guru-guru juga bilang anakmu tidak usah diterima," ungkapnya.

Kekecewaan itu akhirnya dituliskan Marwah di grup media sosial warga Samarinda. Sementara itu, Kepala SD 016, Toyyibah menolak untuk diwawancara.

Kadis Pendidikan, Akhmad Hidayat mengatakan, pihaknya telah memanggil Kepala SD 016 tersebut & diketahui jika kedua orangtua Vincero belum mendaftar ulang anaknya.
"Ya mungkin ini ada miss komunikasi antara pihak sekolah dengan orangtua siswa tersebut. Karena sebelum ini, ada rapat bersama komite. Saya sudah pastikan pada pihak sekolah harus terima anak itu.
"Kalau anak itu tidak mau, akan saya pindahkan ke mana dia mau. Yang jelas anak itu harus sekolah," jelasnya. (Source: Kompas)

Postingan populer dari blog ini

Merebak Fenomena Kerdus Alias Kerudung Dusta. Begini Penjelasan Dalam Islam...

Ibu Mertua Belikan Mobil untuk Kakak Ipar Sementara Kami Hanya Rice Cooker. Begitu Dibuka Malah Bikin Tambah Nangis Terisak-isak...

Mendadak Kaya Dalam Semalam. Keluarga Miskin Ini Rumahnya Dibeli Seharga 1.5 Triliun! Selengkapnya...