Ia Dan Pacarnya Menganiaya Anaknya Sendiri. Menyiramkan Air Panas Di Sekujur Tubuhnya. Namun Apa yang Dikatakan Anak Ini Dijamin Bakal Bikin Kamu Nangis. Selengkapnya...
Di Taipei, ada seorang anak 8 tahun, bermarga Li, diduga telah mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri yang berusia 26 tahun yang juga didukung oleh pacar ibunya yang tinggal bersama dalam 1 rumah, di sekujur tubuh sang anak ditemukan luka cedera dari atas kepala hingga ujung kaki.
Pada bulan Oktober lalu dan bulan April tahun ini, pihak sekolah mencurigai ada yang aneh atas hidup anak ini dan akhirnya saat menyadari bahwa anak ini telah mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri, pihak sekolah pun ikut campur tangan dan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, Departemen Sosial Anak pun turun tangan dalam kasus ini dan melakukan pelacakan secara detail, tetapi setelah selesai dilakukan pelacakan, ibu anak ini menandatangani surat yang menyatakan bahwa tindakan serupa tidak akan terjadi lagi, akhirnya perkara ini pun tidak diperpanjang lagi.
Sampai beberapa hari lalu, sangat disesalkan, kebebasan wanita tersebut atas tuduhan yang sempat ditujukan atas dirinya ternyata malah menyebabkan hal yang tidak diinginkan benar-benar menimpa anak yang malang ini.
Pada tanggal 4 Juni, ibu Li dan pacarnya mulai menganiaya anak ini lagi, mereka memukulnya dengan sadis dan bahkan pacar ibunya menggunakan kayu untuk menjemur baju memukul anak ini, bahkan akhirnya ia menuangkan air panas ke sekujur tubuh anak ini yang mengakibatkan luka-luka, saat diantar ke rumah sakit, akhirnya anak malang ini pun meninggal di sana.
Kabar ini pun sampai ke gurunya di sekolah, ia sangat menyesal dan sangat sedih serta berkata: "Murid yang selama ini selalu ceria, begitu aktif dan sukacita saat datang ke sekolah, tiba-tiba satu hari saya tau bahwa ia tidak akan datang kembali ke sekolah, meskipun kami sangat ingin membantunya...", ia pun kesulitan untuk melanjutkan perkataannya itu.
Beberapa guru di sekolah sempat mengingat bagaimana setiap kali Li berkata kepadanya, "Bu, bolehkah saya memelukmu?" Dan saat mendengar perkataan anak itu, hatinya merasa begitu pedih, karena anak itu begitu rindu mendapatkan perhatian dari orang-orang.
Ia pernah mengungkapkan bahwa ayah kandungnya pun sering memukulnya, menendang perutnya, tapi ketika ditanya, kenapa ayahmu berperilaku begitu, jawabannya selalu adalah "karena saya (si anak) tidak patuh pada orang tua, itulah sebabnya ayah sering menghukum saya."
Pihak sekolah juga sempat mengungkapkan bahwa orang tua anak ini tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk bekerja, terlebih ada konflik yang besar dalam keluarga ini. Pernah sekali, keluarga ini diusir keluar oleh sang nenek, akhirnya keadaan keluarga ini semakin hancur.
Jarak antara rumah hingga sekolah memerlukan waktu setengah jam dan Li setiap harinya berjalan kaki untuk berangkat sekolah tanpa ada siapapun yang menemaninya.
Akhirnya para guru di sekolah menulis surat dan mengucapkan selamat tinggal menggunakan tulisan "alfabet mandarin dasar" untuk anak itu, isinya "Kamu adalah anak yang baik, terima kasih sudah banyak membantu kami selama ini, kami akan selalu ingat padamu, kamu adalah anak yang baik, jangan takut lagi!". Di akhir surat itu bahkan dituliskan "anak super hebat".
Dari kejadian ini, mimin berharap semoga para orang tua tersadarkan ya, saat menghukum anak, janganlah terlalu berlebihan dan jangan jadikan anak sebagai "pelampiasan" atas tingkat stress atau tertekan yang kamu alami.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, sahabat Cerpen! Dishare yuk!
Sumber: teepr